Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas akan pentingnya
testing untuk memastikan sebuah kualitas software.
Mari kita mulai dari pengertian dasar testing.
Testing berasal dari kata ‘Test’ merupakan sebuah proses untuk
mengetahui item-item pada sesuatu
yang sedang menjadi objek testing.
Item-item tersebut dianalisa. Dalam konteks kali ini, adalah testing dalam software.
Untuk apakah testing
itu dilakukan?
Testing sendiri dilakukan baik oleh orang /
tim yang sedang men-developed nya
langsung atau orang / tim lain yang memang disengaja untuk dibayar melakukan
pengetesan. Testing memiliki tujuan
untuk mencari tahu akan keadaan sesungguhnya software dibandingkan dengan keadaan yang direncanakan. Apakah
semua yang direncanakan sudah berhasil di implementasikan. Serta untuk mengecek
apakah fitur-fitur dalam software
tersebut sudah siap dan sesuai.
Proses testing yang
baik dilakukan diseluruh fase developed
software. Hal ini dilakukan untuk menvalidasikan dan menverifikasikan semua
yang sudah di lakukan dalam proses pembangunannya.
Apa yang dimaksud dengan verifikasi?
Verifikasi adalah sebuah langkah untuk memastikan proses
yang dilakukan sudah benar. Verifikasi sendiri biasanya menggunakan metode WhiteBox dalam langkah pengetesannya.
White box adalah sebuah langkah pengetesan dengan mengecek terhadap komponen
pembangun software tersebut secara langsung.
Sedangkan validasi adalah sebuah metode pengetesan untuk
mengetahui bahwa sesuatu / software yang dibangun tersebut sudah sesuai/benar
sesuai yang diinginkan pada perjanjian di awal.
Dalam validasi, tidak seperti verifikasi yang langsung
melihat pada code/ langkah
pembuatannya, tetapi lebih melihat apakah yang dikerjakan sudah tepat dan
sesuai dengan proposal kerjasama di awal. Proses validasi ini lebih menggunakan
pengetesan secara Blackbox, yaitu
pengetesan untuk melihat apakah fungsi-fugsi sudah berjalan terlepas dari coding dan langkah pembangunnya di
dalamnya.
Selain dua tipe pengetesan tersebut, masih terdapat enam tipe
pengetesan lainnya, yaitu secara unit
(pengetesan berdasarkan unit-unit yang di tes), integration ( mengetes apakah satu fungsi dengan fungsi lainnya
telah berhubungan dan berjalan dengan baik), functional (mengetes terhadap fungsi-fungsi di dalam keseluruhan
produk), system ( mengetes keseluruhan
produk dengan menggunakan lingkungan yang berbeda-beda, mengetes apakah
aplikasi dapat berjalan dengan baik meskipun sistemnya telah berubah),acceptance ( mengetes dari sisi
pelanggan, apakah sudah sesuai dengan ekspetasi pelanggan di awal), Beta ( secara independen untuk
mengetahui apakah sudah sesuai dengan ekspetasinya yang di lakukan dari layer
customer secara langsung) ataupun regression,
yaitu pengetesan yang di lakukan oleh tim developer
langsung atau tester untuk mengetes
apakah dokumentasi sudah sesuai dengan yang diperlukan oleh user.
No comments:
Post a Comment